Hubungan Pasang Surut Air Laut terhadap Pergerakan Transportasi Kapal di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan
Abstract
Abstrak: Penelitian ini berjudul “Hubungan Pasang Surut air laut terhadap Pergerakan transportasi Kapal di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pasang surut, pergerakan kapal dan hubungannya. Hubungan pasang surut dengan pergerakan kapal di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin menunjukkan pergerakan Transportasi kapal di pelabuhan tersebut, bermanfaat untuk perencanaan segala sesuatu yang berkaitan dengan kemajuan dan kesejahteraan penduduk, misalnya dengan lancarnnya transportasi kapal maka sirkulasi barang yang masuk ke Propinsi Kalimantan Selatan akan mengalami kelancaran juga. Hasil penelitian berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Korelasi menunjukkan bahwa hubungan pasang surut air laut dengan pergerakan transportasi Kapal di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin mempunyai hubungan yang relatif sangat lemah antara tinggi pasang dengan pergerakan kapal yang merapat ke dermaga dalam periode 5 tahun dari tahun 2007 sampai 2011 dengan persentase tiap tahunnya sebagai berikut; (1) 51% ditahun 2007. (2) 0.4% ditahun 2008. (3) 1% ditahun 2009. (4) 1.1% ditahun 2010. (5) 1% ditahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa pasang surut tidak terlalu besar mempengaruhi pergerakan transportasi kapal di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
Kata Kunci: Hubungan, Pasang surut, Kapal, Pelabuhan
Full Text:
PDFReferences
Arikunto, S. (2006). Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Deliarnoor, N. A. (2009). Kebijakan Pengelolaan Pelabuhan Khusus di Sungai. Sosiohumaniora, 11(1), 57.
Gurning, R. O. S., & Budiyanto, E. H. (2007). Manajemen bisnis pelabuhan. APE Publishing.
Hutabarat, S., & Evans, S. M. (1985). Pengantar oseanografi. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Indonesia, P. R. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran.
Mahatmawati, A. D., Efendy, M., & Siswanto, A. D. (2009). Perbandingan Fluktuasi Muka Air Laut Rerata (mlr) di Perairan Pantai Utara Jawa Timur dengan Perairan Pantai Selatan Jawa Timur. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 2(1), 31–39.
Margono, S. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif. Bandung.
Nurwicaksono, S. (2008). Pelaksanaan Pemberian Hak Pengelolaan Atas Tanah Dan Potensi Timbulnya Monopoli Swasta Atas Usaha-Usaha Dalam Bidang Agraria (Studi Kasus Pelabuhan Umum Kabil Batam). Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Pranowo, Widodo S, Adi, R. A., Permana, H., & Hananto, N. D. (2012). Sirkulasi Arus Permukaan Pasang Surut di Muara Pegah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumberdaya Laut Dan Pesisir Badan Penelitian Dan Pengembangan Kelautan Dan Perikanan Kementerian Kelautan Dan Perikanan, 53.
Pranowo, Widodo Setiyo, Hendrajana, B., Burhanuddin, S., & Supangat, A. (2003). Akuisisi Data Temperatur dan Salinitas Di Samudera Hindia dengan Menggunakan Argo Floats. Prosiding Seminar" Oseanografi Untuk Pembangunan Sumberdaya Laut Berkelanjutan, 4, 1.
Sari, R. P. (2008). Pergeseran Pergerakan Angkutan Sungai di Sungai Martapura Kota Banjarmasin. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Sugiyono. (2001). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Surinati, D. (2007). Pasang Surut Dan Energinya. Oseana, 32(1), 15–22.
Suryono, E. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Bisnis Penyediaan Pelayanan Jasa Kapal Pada PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Banjarmasin. STIE Indonesia Banjarmasin.
Triatmodjo, B. (1999). Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset.
Wirapramana, A. (1996). Pemilihan Sistem Fender untuk Pelabuhan Berkaitan dengan Kondisi Pasang Surut. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
DOI: https://doi.org/10.20527/jgp.v1i2.3404
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JGP (Jurnal Geografika: Geografi Lingkungan Lahan Basah) di Indeks Oleh :