Analisis Faktor Masyarakat Tetap Bertempat Tinggal Di Kawasan Rawan Bencana Banjir Kabupaten Banjar

Arif Rahman Nugroho, Yulika Puspita Sari, Alfio Nita Pangaribuan

Abstract


Abstrak Topografi wilayah Kabupaten Banjar berkisar antara 0-1.878 meter dari permukaan laut (dpl). Rendahnya letak Kabupaten Banjar dari permukaan laut menyebabkan aliran air pada permukaan tanah menjadi kurang lancar. Akibatnya sebagian wilayah selalu tergenang (29,93 %) sebagian lagi (0,58 %) tergenang secara periodik. Dampaknya dari kondisi fisik Kabupaten Banjar tersebut, banyak masyarakat yang menjadi korban bencana banjir bandang ketika curah hujan yang cukup tinggi, selama ada fenomena La nina maka bisa berdampak pada terjadi banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Masyarakat yang menjadi korban banjir tersebut tetap memilih bertahan dan kembali membangun di daerah tepian sungai tersebut walau status sertifikat lahan yang ada tidak resmi/ilegal. Oleh karena itu untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kondisi eksisting dan preferensi masyarakat yang menjadi korban banjir tersebut kembali bermukim di kawasan tersebut,  maka penulis tertarik untuk melakukan. Populasi dalam penelitian ini hanya terbatas pada seluruh warga masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana banjir sempadan sungai. Penelitian didesain dengan menggunakan mixed method.  Pengumpulan data kuantitatif dilakukan melalui metode survei. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner Hierarki Analitik (Analytical Hierarchy Process). Sedangkan pengumpulan data kualitatif, dilakukan melalui: (1) Indepth - Interview dan (2) Focus Group Discussion (FGD).  Hasil penelitian disimpulkan bahwa pertimbangan utama yang mendasari masyarakat memutuskan untuk tetap tinggal di kawasan rawan bencana banjir sempadan sungai Riam Kiwa, Desa Mangkauk, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar faktor kedekatan dengan keluarga/kerabat (turun-temurun), diikuti dengan sangat sulit mencari lokasi tinggal yang cocok untuk kehidupannya, tidak mampu membeli tanah/rumah yang layak, takut kehilangan mata pencaharian,  mudah mendapatkan sumber air dan harga tanah lebih murah. Masyarakat juga merasa tidak nyaman untuk tetap tinggal karena sadar bahwa lokasi tersebut rawan akan bencana banjir serta rentan menjadi korban penggusuran karena status sertifikat lahan tidak resmi/ilegal, lahan yang ditempati tidak sesuai dengan peruntukan rencana tata ruang Kabupaten Banjar.

Kata Kunci: Analisis Faktor, Kawasan Rawan Bencana, Lahan Ilegal, Banjir, Preferensi

Full Text:

PDF

References


Abu-Lughod, Janet. (1969). Migrant Adjustment to City Life: The Egytian Case.dalam G. Breese (ed.), The City in Newly Developing Countries. Princeton. Princeton Unversity Press, pp.376-388.

Akhmadi, F., Kumalawati, R., & Arisanty, D. (2017). Pemetaan Jalur Evakuasi dan Pengungsian di Kecamatan Bati - Bati Kabupaten Tanah Laut. JPG (Jurnal Pendidikan Geografi), 4(5). e-ISSN : 2356-5225.

Angriani, F., & Kumalawati, R. (2016). Pemetaan Bahaya Banjir Kabupaten Hulu Sungai Tengah Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal SPATIAL Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, 16 (2), 21-26.

Bappeda Kota Banjarmasin. (2014). Kota Banjarmasin dalam Angka 2014. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Banjarmasin.

Creswell, John W. (2014). Research Design : Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Aproach 4th Edition. Los Angeles: SAGE Publication, Inc.

Colby, Charles. (1933). Centrifugal and Centripetal Forces in Urban Geography.Annuals of The Association of American Geographers, Vol.23 p.1-20.

Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Banjarmasin. (2014). Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banjarmasin 2013-2032. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Banjarmasin.

Dinas Pengelolaan Sungai dan Drainase. (2007). Peraturan Daerah Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Sungai. Kota Banjarmasin.

Erlia, D., Kumalawati, R., & Aristin, N. F. (2017). Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat dan Pemerintah Menghadapi Bencana Banjir di Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar. JPG (Jurnal Pendidikan Geografi), 4(3). e-ISSN : 2356-5225.

Epstein. F.H. dan Mich. A.A. (1967). Heredity Aspects of Coronary Heart Disease. University of Michigan School of Public Health Vol. 67; Page 445-456, Philadelphia.

Fransisca, R., Adyatma, S., & Nugroho, A.R. (2016). Kerentanan Kebakaran di Kelurahan Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin. JPG (Jurnal Pendidikan Geografi), 1(2). e-ISSN : 2356-5225.

Friedman, Debra and Michael Hechter. (1988). The Contribution of Rational Choice Theory to Macrosociological Research, In Sociological Theory.

Indrianawati, D. Muhally Hakim, Albertus., 2013. Penyusunan Basis Data untuk Identifikasi Daerah Rawan Banjir dikaitkan dengan Infrastruktur Data Spasial Studi Kasus: Provinsi Jawa Barat. Jurnal Itenas Rekayasa. LPPM. Itenas | No.1 | Vol. XVII. ISSN: 1410-3125 Januari 2013.

Kumalawati, R., & Rijal, S. S. (2015). Evaluasi Faktor Penyebab Banjir Berbasis Masyarakat di Daerah Risiko Banjir Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. In Prosiding Seminar Nasional. Kemandirian Daerah dalam Mitigasi Bencana Menuju Pembangunan Berkelanjutan. Surakarta: Program Studi S2 PKLH FKIP Universitas Sebelas Maret dengan Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia.

Kumalawati, R., Angriani, F., & Murliawan, K. H. (2016). Pemetaan Risiko Banjir untuk Evaluasi Pengembangan Permukiman di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. In Seminar Nasional Geomatika (pp. 157-164).

Kumalawati, R. (2016). Pengaruh Karakteristik Masyarakat Terhadap Kesiapsiagaan Pada Daerah Bahaya Banjir di Kecamatan Pandawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS. ISBN. 978-602-361-044-0.

Kumalawati, R., & Angriani, F. (2017). Pemetaan Risiko Bencana Banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS. ISBN 978-602-361-072-3.

Kusliansjah, Karyadi. (2012), Jalan dan Sungai, Kanal sebagai Elemen Pembentuk Struktur Kota Sungai Banjarmasin - Kalimantan Selatan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Katolik Prahayangan, Bandung.

Miles, M.B, Huberman,A.M, dan Saldana, J. (2014).Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press.

Nafarin, A., Adyatma, S., Arisanty, D., & Riadi, S. (2017). MODEL PENGELOLAAN DAERAH RAWAN BENCANA BANJIR BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN.

Nugroho, AR., & Muta’ali, L (2016). Perkembangan Program Penanganan Permukiman Kumuh di Indonesia dari Masa ke Masa. Yogyakarta: UGM Press. ISBN 978-602-386-128-6.

Peraturan Daerah Kota Banjarmasin. (2011), Nomor 31 Tentang Penetapan Pengaturan Pemanfaatan Sempadan Sungai dan Bekas Sungai, Banjarmasin.

Rakhmawati, Elina Rifda Dkk (2014). Analisis Pola Sebaran Permukiman berdasarkan Topografi di Kecamatan Brangsomg Kabupaten Kendal. Geo Image 3 (2) (2014) ISSN 2252-6285. Hlm 1-8.

Rapoport, A. (1977). Perception of Environmental Quality, Human Aspects of Urban Society Towards a Man-Environment Approach to Urban Form and Design. Chapter 2.Pergamon Press, New York.

Sadana, Agus. (2014). Perencanaan Kawasan Permukiman. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Susandi, A., I. Herlianti, & M. Tamamadin. (2005). Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketinggian Muka Laut di Wilayah Banjarmasin. Program Studi Meteorologi - Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Turner, John F.C., F. (1972). Freedom to Build - Dweller Control of The Housing Process.The Macmillan Company, New York.

Young, M, dan Willmott, P. (1973). The Symmetrical Family. Harmondsworth, Penguin Books.




DOI: https://doi.org/10.20527/jgp.v1i2.3406

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

















Jurnal ini diterbitkan oleh :
Pusat Pengelolaan Jurnal dan Penerbitan (PPJP)
Universitas Lambung Mangkurat
Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ciptaan disebarluaskan di bawah  Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional .
Lisensi Creative Commons

 JGP (Jurnal Geografika: Geografi Lingkungan Lahan Basah) di Indeks Oleh :