Letak Strategi dan Pengembangan Potensi Sumber Daya Alam di Kalimantan Selatan

Ellyn Normelani, Anisa Putri, Muhammad Efendi, Wisnu Putra Danarto

Abstract


Letak geografis Kalimantan Selatan sangat strategis, tidak hanya dari kondisi alam yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup, tetapi lintas benua dan samudera juga ikut berpengaruh terhadap kebudayaan yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan asing. Kalimantan Selatan memiliki potensi besar di bidang pertanian, perkebunan, pertambangan, industri, perekonomian, pariwisata, dan bidang lainnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan  mengetahui letak strategis Kalimantan Selatan yang memiliki potensi dan sektor unggulan serta langkah pemerintah dalam mengembangkan potensi alam maupun non alam di bidang sektor tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Bidang ekonomi, memegang peran penting dalam perdagangan. Kalimantan Selatan memiliki sumber daya pesona alam, budaya dan kuliner yang ada diberbagai wilayah yang belum banyak diketahui oleh masyarakat dan belum dikelola dengan baik oleh pemerintah. Budaya-budaya yang dimiliki oleh Kalimantan Selatan sebagiannya sudah ada yang terkenal dan mendunia seperti budaya Banjar, budaya Dayak Meratus dan batik sasirangan. Kalimantan Selatan memiliki potensi sumber daya alam berupa batubara, mineral, emas, intan, permata, minyak gasa dan bumi, kelapa sawit, karet dan lainnya. Oleh karena itu potensi sumber daya alam yang ada di Kalimantan Selatan harus dikelola, dikembangkan dan di manfaatkan dengan baik sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah


Keywords


Kalimantan selatan, letak strategis, potensi alam

Full Text:

PDF

References


Anwar, M. A., Noor, G. S., Maulana, A. Z., Putryanda, Y., & Siska, D. (2018). Kajian Pegunungan Meratus Sebagai Geopark Nasional. Jurnal Kebijakan Pembangunan, 13(1), 73–84.

Astari, T., Mahreda, E. S., Biyatmoko, D., & Chairuddin, G. (2012). Perbaikan Kualitas Air dengan Sistem Penyaringan di Penambangan Rakyat Intan dan Emas di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan. EnviroScienteae, 9(1), 54–66.

Durand, S. S. (2010). Studi potensi sumberdaya alam di kawasan pesisir Kabupaten Minahasa selatan. Jurnal Perikanan Dan Kelautan Tropis, 6(1), 1–7.

Efendi, M., Nasruddin, N., & Karani, S. (2022). Partisipasi Sekolah Terhadap Masyarakat Pembelajar Tangguh Bencana Di Lingkungan Lahan Basah. JPIG (Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Geografi), 7(2), 97–109.

Efendi, M., Nugroho, A. R., Nayan, N., Rusdiansyah, R., & Normelani, E. (2022). Development of Adiwiyata-Based Integrated IPS Teaching Materials (Study of Environmental Wetlands and Sustainable Development at SMPN 11 Kota Banjarbaru). J-PIPS (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial), 9(1), 53–62.

Efendi, M., Sahrul, M., & Salma, S. (2020). Nilai Kearifan Lokal Tradisi Manugal Masyarakat Dayak Meratus Kalimantan Selatan Pada Materi Geografi Bidang Lingkungan Hidup (Kajian Etnografi). PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi), 2(2), 260. https://doi.org/10.20527/padaringan.v2i2.2158

Fajari, N. M. E. (2017). Karakteristik Situs Arkeologi Kalimantan Selatan : Berdasarkan Lokasi Geografis. Naditira Widya, 11(1), 61–79.

Iriansyah, I. (2013). Potensi Sumberdaya Ikan Teri (Stolephorus Sp) di Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. BULETIN PSP, 21(3), 308–319.

Lestari, P. I., Nasruddin, N., & Efendi, M. (2022). Tanggapan Masyarakat Terhadap Daya Dukung Pemerintah Dalam Mengembangkan Objek Wisata Pantai Gedambaan. Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah), 2(1), 11–20.

Napisah, K., & Noor, A. (2016). Karakteristik Lahan dan Arahan Komoditas Berdasarkan Agroekologi Zone untuk Pengembangan Pertanian di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Banjarbaru, 20.

Nasruddin; Efendi, M. (2021). Ecoedutourism (Model Penataan Kawasan Lahan Gambut Studi di KPH Kayu Tangi Kalimantan Selatan) (1st ed.; E. Suyanto; Normelani, ed.). Banjarmasin: Program Studi Geografi, ULM.

Nasruddin; Efendi, M. (2022). Pengembangan Kawasan Rawa Gambut Berbasis Ecoedutourism di Hutan Lindung Liang Anggang. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, 7(2).

Nasruddin; Suyanto; Syam’ani; Nursalam; Aulia Azhar Wahab; Ellyn Normelani; Rosalina Kumalawati; Yulian F Arifin; Rusliansyah; Syaharuddin; Norma Yuni Kartika; Arif Rahman Nugroho; Selamat Riadi; Muhammad Efendi. (2020). Laporan Pembuatan DED (Detail Engineering Design) Landscape Hutan Lindung Liang Anggang di KPH Kayu Tangi Provinsi Kalimantan Selatan. Banjarmasin.

Nasruddin, N. (2013). Pemindahan Ibukota Republik Indonesia Ke Pulau Kalimantan (Analisa Geostrategis NKRI). PT. Pro Fajar Jakarta.

Noor, A. (2016). Inventarisasi Plasma Nutfah Tanaman di Kabupaten Tanah Laut dan Tabalong Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 1431–1440.

Nugroho, I., & Dahuri, R. (2016). Pembangunan Wilayah: Perspektif ekonomi, sosial dan lingkungan. LP3ES.

Pratama, M. R., Nasruddin, N., & Nugroho, A. R. (2020). Analisis Keunggulan Sektor Basis dan Non Basis Produktivitas Tanaman Pangan pada Komoditas Kelapa di Kalimantan Selatan Menggunakan Metide Location Quotients (LQ). Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah), 1(2), 63–75.

Purnomoratih, Y. (2021). Efektivitas Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Menopang Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kalimantan Selatan. Jurnal Manajemen Perbendaharaan, 2(1), 1–16.

Razi, F., & Patekkai, M. (2020). Strategi Pelestarian Keanekaragaman Ikan Endemik dan Lokal di Perairan Umum Kalimantan Selatan. Jurnal Penyuluhan Perikanan Dan Kelautan, 14(1), 57–71.

Rizani, A. (2017). Analisis Potensi Ekonomi di Sektor dan Subsektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Kabupaten Jember. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 15(2), 137–156.

Rumidi, S. (2012). Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gajah Mada Universiti.

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, D. (2012). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.

Susilowati, E. (2011). Peranan jaringan sungai sebagai jalur perdagangan di Kalimantan Selatan pada paroh kedua Abad XIX. Citra Lekha, (1), 1–8.

Wianto, T., & Haryanti, N. H. (2008). Penentuan Mineral dan Logam Sebagai Material Dasar dalam Pengembangan Potensi Kalimantan Selatan sebagai daerah penghasil Nanomaterial. Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, 5(2), 185–196.

Yunus, H. S. (2010). Metodologi penelitian wilayah kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 251.




DOI: https://doi.org/10.20527/jgp.v3i2.6778

Refbacks


















Jurnal ini diterbitkan oleh :
Pusat Pengelolaan Jurnal dan Penerbitan (PPJP)
Universitas Lambung Mangkurat
Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ciptaan disebarluaskan di bawah  Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional .
Lisensi Creative Commons

 JGP (Jurnal Geografika: Geografi Lingkungan Lahan Basah) di Indeks Oleh :